Salah satu teknik SEO yang dapat membantu website kamu memenangkan persaingan ini adalah Semantic Search. Namun, sebelum membahas lebih lanjut, mari kita bahas terlebih dahulu, apa itu Semantic SEO? Apa pengaruhnya terhadap SEO? Dan bagaimana cara kerjanya?
Proses Semantic SEO melibatkan memberikan makna tambahan pada kata-kata yang terdapat dalam konten agar dapat lebih terkait dengan maksud pengguna dan memberikan nilai tambah pada halaman web. Menurut Search Engine Journal, konten yang dibuat harus dapat menjawab search intent atau tujuan pencarian pengguna secara menyeluruh. Dengan demikian, konten yang dapat menyediakan jawaban lengkap dan memuaskan pengguna akan berpotensi mendapatkan peringkat yang lebih tinggi pada SERP.
Penerapan Semantic SEO sangat penting dalam praktik SEO karena Google dapat memahami konteks dan tujuan dari konten yang dibuat. Selain itu, konten-konten yang telah dioptimalkan dengan Semantic SEO juga memiliki peluang besar untuk menduduki peringkat yang tinggi pada SERP dalam jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, dengan menerapkan teknik Semantic SEO, kamu dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas lalu lintas website dan menghasilkan konversi yang lebih banyak.
Tertarik ingin menggunakan jasa SEO kami? hubungi kami di WA: 089653357477
Apa yang dimaksud dengan Semantic Search?
Semantic Search adalah proses pencarian informasi di mana mesin pencari digunakan untuk menyajikan hasil pencarian yang paling relevan dengan menggunakan makna di balik permintaan pencarian yang dilakukan oleh pengguna. Selain Google, terdapat beberapa mesin pencari lain yang juga menggunakan teknologi Semantic Search.
Bagaimana cara menyesuaikan SEO untuk Semantic Search?
Berikut beberapa tips untuk menyesuaikan SEO untuk Semantic Search:
1. Fokus pada Topik
Fokus pada topik yang ingin dibuat dalam konten secara mendalam, hal ini dapat memperbagus kualitas kata kunci di dalam konten kamu. kamu juga dapat membuat konten menjadi beberapa bagian sesuai dengan strategi SEO kamu.
2. Sesuaikan dengan Search Intent
Sebelum memilih topik konten, kamu perlu melakukan analisis halaman website yang telah memiliki peringkat teratas dan sesuai dengan maksud pencarian (search intent). Kemudian, kembangkan topik yang relevan dengan penyesuaian search intent dan pengalaman kamu.
3. Gunakan HTML Semantik
Anda dapat memanfaatkan HTML semantik untuk menandai elemen-elemen pada halaman website, termasuk navigasi, header, footer, tabel, atau video.. Tema CMS modern menggunakan elemen HTML5 yang semantik.
4. Gunakan Schema Markup
Schema Markup merupakan teknik tambahan untuk menandai halaman website yang juga dikenal sebagai data terstruktur. Data terstruktur ini dapat diartikan sebagai kerangka kerja semantik yang digunakan untuk website.
5. Bangun Branding
Dalam semua tips mengenai penyesuaian teknik SEO dengan Semantic Search, “membangun brand” dianggap sebagai aspek yang paling sulit karena tidak bisa terjadi secara instan, dan membutuhkan upaya yang luar biasa dan waktu yang cukup lama.
6. Bangun Relevansi melalui Link
Salah satu faktor penting yang menentukan relevansi halaman adalah link. Jika halaman web A menghubungkan ke halaman web B, maka keduanya dianggap terkait satu sama lain. Apapun jenis link yang digunakan, baik itu link internal atau eksternal dengan anchor text yang sesuai, dapat membantu Google memahami informasi pada konten halaman web Anda bahkan sebelum diproses oleh mesin pencari.
Faktor Yang Mempengaruhi Semantic Search
Berikut adalah empat faktor yang mempengaruhi perkembangan semantic search:
1. Knowledge Graph
Pada tahun 2012, Google meluncurkan Knowledge Graph yang berfungsi sebagai basis pengetahuan tentang entitas dan hubungan antar entitas. Hal ini memungkinkan peralihan dari pencocokan kata kunci ke pencocokan semantik dengan mengandalkan dua metode utama, yaitu struktur data dan ekstraksi entitas pada teks. Dalam metode kedua, mesin pencari perlu memahami bahasa secara alami agar algoritma dapat berfungsi. Google terus mengembangkan algoritma dan teknologi untuk meningkatkan kemampuannya dalam memahami bahasa alami dan tujuan di dalam pencarian.
2. HummingBird
Pada tahun 2013, Google merilis algoritma pencarian bernama Hummingbird dengan tujuan memberikan hasil pencarian yang lebih baik. Algoritma ini dirancang untuk mengatasi permintaan pencarian yang kompleks dan rumit dengan menekankan pada arti kueri pencarian dari setiap kata kunci.
3. RankBrain
RankBrain adalah algoritma yang dibuat untuk menyelesaikan masalah dalam Latent Semantic Indexing (LSI), yaitu cara mesin pencari memahami arti dan isi dari konten website. Namun, RankBrain menggunakan teknologi yang lebih maju daripada LSI dan memahami arti kata dan frasa bahkan jika mereka tidak dikenal, dengan bantuan algoritma machine learning yang canggih.
4. Bert
Peningkatan besar dalam cara kerja semantic search adalah BERT, yang merupakan singkatan dari Bidirectional Encoder Representations from Transformers. BERT membantu dalam memperbaiki pemahaman terhadap kalimat dan pertanyaan yang panjang dan rumit.. Algoritma ini menawarkan solusi untuk mengatasi ambiguitas dalam bahasa karena berusaha memahami konteks kata dengan lebih baik.
BACA JUGA: Jasa Pembuatan Website Murah dan Berapa Biayanya?